tanggal 1 juli 2009..
tanggal itu akan selalu ku kenang. saat itu aku berangkat dari kupang bersama mama, bibi sepupuku ke jogja. meningglakan kampung halaman. dengan semangat untuk mencari ilmu di pulau orang.aku masih ingat semangat itu.semangat untuk membuat sebuah perubahan. hal-hal yang kubayangkan sekarang akan berlangsung di depan mataku. sebentar lagi..
aku mendaftar di sebuah universitas swasta di jogja. sekali test aku langsung di terima. aku bahagia sekali karena kampusku termasuk bagus dan keren menurutku. aku di terima di fakultas yang ku mau. aku masuk ke fakultas itu atas ususlan mama, dan untuk membantu ayahku nanti. saat itu aku bahagia dan sangat bersemangat.
aku mulai belajar mengenal jogja..
aku punya teman-teman baru, lingkungan baru dan suasana baru yang siap untuk ku jelajahi. jarak antara kosan dan kampus tidak begitu jauh. jadi aman saja bolak balik kos kampus bisa cepat.
kelasku..
awalnya aku pikir teman-teman sekelasku sombong-sombong ternyata setelah beberapa bulan kenal aku mulai akrab dengan mereka. karena mahasiswi yang cwek hanya 12 orang jadi kita bakalan tahu dengan cepat siapa yang gak dateng.. kalo yang cwo c banyak banget jadi bingung juga..dosennya juga bersahabat dan familier. aku senang karena belajar jadi begitu menyenangkan meskipun ilmu yang didapat tidak bisa di sebut mudah.
jogja panas..
mungkin karena semakin banyak kendaraan bermotor. efek global warming sangat terasa. banyak sawah di gusur di tanami beton untuk kos-kosan..hehe.. contohnya di kosku ini..wkwk..
jogja dan orang-orangnya..
orang-orang di jogja ramah ramah dan santun. aku senang karena kita jadi gak sungkan. meskipun aku dari daerah yang basicnya orang-orangnya keras dan lumayan tegas dalam berbicara, beda dengan orang-orang jogja yang lemah lembut.. dan aku mulai belajar menyesuaikan diri disini.
jogja dan seni..
di jogja seni sangat dihargai, banyak kreasi anak muda yang di beri tempat. bebas bereskpresi. namanya juga kota anak muda. hehe..
jogja dan pengaruh buruk..
sebenarnya kita lah yang harus menjaga diri kita sendiri, bukan pacar kita, bukan teman kita, bukan pula siapa-siapa. karena orang tua kita udah mengirim kita jauh-jauh kesini untuk mencari ilmu. kita harus bisa memanage kegiatan kita agar jangan sampai menjerumuskan ke hal-hal yang negatif. utamakan prioritas dan misi..
jogja dan masih banyak lagi yang ingin aku tahu tentang jogja..
cerita sepatuada sepasang sepatu usang terduduk lusuh bersandar pada tembok putih terlihat begitu gontai 'betapa sedihnya aku seperti ini' jerit tertahan sepatu itu "ehm..ehm.." sepatu tak sadar tembok di belakangnya turut menahan pilunya "tak perlu kamu sedih seperti itu sepatu, semua memang ada waktunya " ujar tembok bijak. sepatu sedikit terhibur, lalu tersenyum. ' tapi aku sedih ditinggalkan sendiri di sini. padahal seharusnya aku ikut gadis kecil itu ke sekolahnya ' ungkap sepatu. kali ini tidak sedih hanya kecewa. " sudahlah sepatu, kamu mungkin sudah waktunya beristirahat. lihat badanmu penuh jahitan dan sobekan' tembok yang bijak, tapi sepatu tertunduk lagi. ' aku memang sudah sepantasnya diganti. sekarang aku tak berguna lagi' keluh sepatu sepi. tembok tersenyum "sepatu, kamu tak boleh seperti ini. kamu itu sangat berguna, dan setiap apapun mempunyai masa tugas yang harus dijalaninya" ' maksud tembok ?' sepatu belom mengerti " apapun itu selama ada harus melaksanakan tugas. seperti aku yang harus menjaga dan melindungi isi dari rumah ini. namun, pada suatu hari nanti masa tugas semuanya akan habis. entah cepat atau lambat." ' jadi, maksud tembok sekarang ini mas atugasku sudah habis ?' tembok mengangguk tenang, tapi sepatu tertunduk malas lagi. " jadi kira-kira begitulah sepatu. mungkin sekarang kamu memang harus beristirahat dari tugasmu" hibur tembok pelan. ' tapi sepatu masih sayang pada gadis kecil itu, masih ingin melindungi kaki-kaki kecilnya, masih ingin di rawat oleh kedua tangan halusnya.' ratap sepatu sendu. " tenanglah sepatu, kalau kamu memang sayang pada gadis kecil itu, kamu harus biarkan dia bahagia juga dengan sepatu barunya. kamu jangan sedih lagi. percayalah, gadis kecil itu sayang padamu, makanya dia tak mau merepotkanmu lagi yang sudah banyak cela. dia berharap kamu akan bisa beristirahat setelah kelelahan melindunginya selama ini" tembok memang bijak seperti dirinya yang kokoh, meski tak diperhatikan sekalipun. ' seperti itukah tembok ? rasanya aku ingin sekali berterimakasih pada semua' sepatu tersenyum haru. kini sepatu yang usah lusuh bangkit dan mencoba berdiri tegap semua di sekelilingnya memandang ramah inikan indahnya berarti ? betapa bahagianya bila berguna bagi orang lain..